PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN

Penyusun

1. ANDI HIDAYAT
2. ELFIRAH SILFIAH

Sabtu, 15 Januari 2011

Ilmu Pendidikan

DASAR, ASAS, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A. Dasar dan Asas Pendidikan
1. Pengertian Dasar dan Asas Pendidikan
Pendidikan merupakan gejala semesta (fenomena universal) dan berlangsung sepanjang hayat manusia. Dimanapun manusia berada pendidikan sebagai usaha sadar bagi pengembangan manusia dan masyarakat, mendasarkan pada landasan pemikiran tertentu.
Dasar pendidikan adalah landasan berpijak dan arah bagi pengembangan manusia dan masyarakat. Pendidikan bagi masyarakat diselenggarakan berdasarkan filsafat, pandangan hidup serta berlangsung dalam latar belakang sosial budaya masyarakat. Filsafat meliputi tiga aspek, yaitu sikap, aktivitas dan isi. Aspek sikap terdiri atas kesadaran diri, penetrasi, menyeluruh dan fleksibilitas. Aspek aktivitas meliputi sintesis, spekulasi, penentuan dan analisis. Aspek isi terdiri dari metafisik, epistomologi, dan aksiologi. (Knight, George R, 1982:4-5)
Dasar pendidikan suatu negara tidak dapt dilepaskan dari falsafah atau pandangan hidup bangsa tersebut. Milsal dasar pendidikan nasional Indonesia “Pancasila Dan UUD Negara RI Tahun 1945”.
Asas pendidikan adalah prinsip atau kebenaran yang menjadi tumpuan berpikir, baik pada perencanaan maupun pada pelaksanaan pendidikan. Asas pendidikan memberi corak khusus pada hasil pendidikan di suatu masyarakat. Asas pendidikan dikatakan juga sebagai ketentuan-ketentuan yang dijadikan pedoman atau pegangan dalam melaksanakan pendidikan agar tujuannya tercapai dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan (Dirto Hadisusanto, dkk,1995: 47).
Kajian terhadap landasan dan asas pendidikann akan membentuk wawasan yang tepat tentang pendidikan dan pada gilirannya akan memberikan peluang yang besar bagi perancang dan penyelenggara pendidikan sehingga memberikan perspektif yang lebih luas terhadap pendidikan baik secara konseptual maupun operasional. Dasar pendidikan berhubungan sangat erat secara fungsional dengan tujuan pendidikan, karena tujuan pendidikan dirumuskan berdasarkan pendidikan.
2. Macam-macam Dasar Pendidikan
Pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan oleh manusia berdasarkan landasan pemikiran tertentu. Ada beberpa landasan pendidikan yang perlu diperhatikan yaitu landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan kultural, landasan historis dan landasan psikologis, landasan ilmiah dan teknologis (Umar Tirtaharahaja dan La Sulo, 1994: 86-87) dan landasan yuridis (Legalistik), ekonomi dan politik (Mansa, W: 2007:2).
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis berkaitan dengan kajian makna terdalam atau hakekat pendidikan. Filasafat sebagai kajian khusus formal seperti logika, epistomologi, estetika, theologi, metafisika, filsafat ilmu, filsafat pendidikan. Menurut George R. Knight (1982) aliran filsafat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu aliran tradisional dan aliran modern.
1) Aliran filsafat tradisional yaitu idealisme, realisme, non-skolatikisme.
2) Aliran filsafat modern meliputi pragmatisme dan eksistensialisme.
Filsafat idealisme dan realisme akan melahirkan teori pendidikan essensialisme dan behaviorisme. Aliaran filsafat Neo-Skolastikisme melahirkan parenialisme. Aliran filsafat pragmatisme melahirkan teori pendidikan progresivisme yaitu rekonstruksionalisme yang berorientasi pada futurisme dan humanisme. Aliran filsafat eksistensialisme melahirkan teori pendidikan yang menentang persekolahan atau deschooling.
b. Landasan Sosilogis
Kajian sosiologi pendidikan sangat esensial merupakan sarana untuk memahami sistem pendidikan dengan keseluruhan hidup masyarakat. Ciri-ciri kesatuan hidup manusia yang dimilki masyarakat, yaitu:
1) Ada interaksi antara warganya.
2) Pola tingkah laku warga diatur dengan institusi tertentu.
3) Ada rasa identitas yang kuat mengikat para warga.
c. Landasan Kultural
Kebudayaan adalah keseluruhan hasil cipta, rasa, dan karya manusia. Dan setiap anggota msyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda. Budaya dan masyarakat ini juga menjadi landasan bagi pendidikan. Kebudayaan dan pendidikan memliki hubungan timbal balik. Kebudayaan diwariskan dan dikembangkan melalui pendidikan, dan ciri-ciri serta pelaksanaan pendidikan ditentukan oleh kebudayaan yang ada di dalam masyarakat.
d. Landasan Historis
Kehidupan manusia mempunyai sejarah yang panjang sehingga manusia tidak mampu melacak titik awal kapan mulainya pendidikan. Sejak manusia hidup, sejak saat itu pendidikan ada dan sampai sekarang pendidikan pada zamn kuno, zaman pertengahan, dan renaissance, pendidikan akan merupakan pemikiran-pemikiran yang penting. Semua ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak dapat lepas dari landasan historis, jelasnya pendidikan memiliki perspektif kesejarahan.
e. Landasan Psikologis
Kegiatan pendidikan melibatkan aspek kejiwaan manusia, karena itu landasan psikologis merupakan salah satu landasan pendidikan yang penting. Dalam proses belajar mengajar pemahaman peserta didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan kunci keberhasilan pendidikan, yaitu meliputi perkembangan kepribadian peserta didik, kognitif, moral, intelegensi, teori belajar dan semuanya yang mendasarkan pada teori-teori yang ada di psikologi.
f. Landasan Ilmiah dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mempunyai hubungan yang sangat erat. IPTEK merupakan salah satu materi pengajaran sebagai bagian dari pendidikan, peran pendidikan dalam pewarisan IPTEK sangat penting. Satu sisi pengembangan IPTEK akan segera diakomodasi oleh pendidikan, disisi lain pendidikan sangat dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK. IPTEK merupakan landasan pendidikan yang sangat penting.
g. Landasan Politik
Politik sebagai cita-cita yang harus diperjuangkan melalui pendidikan, dimaksudkan agar tujuan atau cita-cita suatu bangsa dapat tercapai. Dengan cara menanamkan pengertian dan peranan kekuasaan, hak dan kewajiban, ideologi serta berbagai aturan yang harus ditaati oleh setiap warga negara. Penanaman kesadaran akan hak dan kewajiban, nilai-nilai demokrasi merupakan pertanda bahwa di dalam pendidikan menggunakan landasann politik.
h. Landasan Ekonomi
Dari sudut ekonomi, pendidikan dapat dipandang sebagai human invesment, makna pembangunan dari kaca mata ekonomi, indusrialiasasi, modernisasi, pertumbuhan dan perubahan teknologi, intitusi dan nilai-nilai, serta mendorong pertumbuhan ekonomi jika pendidikan itu anti tradisioanal dalam arti mampu mencerdaskan, merangsang dan menginformasiakan peserta didik dan guru tentang bagaimana dan mengapa manusia membutuhkan pendidikan, peran pendidikan menumbuhkan perekonomian .
i. Landasan Yuridis
Supaya pendidikan tidak melenceng dari keinginan masyarakat, maka perlu diatur dalam regulasi yang berlaku di masyarakat tersebut.
3. Macam-Macam Asas Pendidikan
Dengan prinsip atau asas ini diharapkan pelaksanaan pendidikan dapat berjalan lancar, efektif dan efisien. Ada beberapa asas pendidikan bagi Indonesia, yaitu:
a) Asas Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani
b) Asas pendidikan sepanjang hayat
c) Asas semesta, menyeluruh dan terpadu
d) Asas manfaat
e) Asas usaha bersama
f) Asas demokrasi
g) Asas adil dan merata
h) Asas perikehidupan dalam keseimbangan
i) Asas kesadarn hukum
j) Asas kepercayaan pada diri sendiri
k) Asas efisiensi dan efektivitas
l) Asa mobilitas
m) Asas flleksibilitas
B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan
  1. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan (Dirto Hadisusanto, dkk. 1955: 57). Tugas atau misi pendidikan dapat tertuju pada diri manusia yang dididik maupun kepada manusia atau masyarakat di tempat ia hidup. Pendidikan berfungsi menyiapkan dirinya agar menjadi manusia secara utuh. Fungsi pendidikan terhadap masyarakat setidaknya ada dua bagian besar, yaitu fungsi preservatif dan fungsi direktif. Fungsi preservatif dilakukan dengan tata sosial dan tata nilai yang ada dalam masyarakat, sedangkan fungsi direktif dilakukan oleh pendidikan sebagai agen pembaharuan sosial, sehingga dapat mengantisipasi masa depan. Pendidikan untuk menyiapkan manusia sebagai manusia. Driyakarya (1980 : 98) berpendapat bahwa pendidikan adalah usaha untuk memanusiakan manusia muda.
Menrut Jeane H. Batantine (1983: 5-7) fungsi pendidikan bagi masyarakat meliputi:
1. Fungsi sosialisasi.
2. Fungsi seleksi, latihan dan alokasi.
3. Fungsi inovasi dan perubahan sosial.
4. Fungsi pengembangan pribadi dan sosial.
Menrut Alex Inkeles (Parsono dkk, 1990 :5-15) fungsi pendidikan itu adalah sebagai berikut:
1. Memindahkan nilai-nilai budaya.
2. Fungsi nilai pengajaran.
3. Fungsi meningkatkan mobilitas sosial.
4. Fungsi stratifikasi.
5. Fungsi latihan jabatan.
6. Fungsi memantapkan dan mengembangkan hubungan-hubungan sosial.
7. Fungsi membentuk semangat kebangsaan.
8. Fungsi mengasuh bayi.
  1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan suatu usaha yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Macam-macam tujuan pendidikan menurut para ahli M.J Langevelb mengemukakan ada enam macam tujuan pendidikan yaitu:
1. Tujuan umum, total atau akhir.
2. Tujuan khusus.
3. Tujuan semesta.
4. Tujuan intermedier.
5. Tujuan insidental.
Tujuan umum adalah tujuan paling akhir dan merupakan keseluruhan atau kebulatan yang dicapai oleh pendidikan. Tujuan khusus adalah pengkhususan tujuan umum atas dasr berbagai hal. Tujuan sementara adalah tujuan yang hanya dimaksudkan hanya unutk sementar saja. Tujuan intermedier, yaitu tujuan perantara bagi tujuan lainnya yang pokok. Tujuan insidental, yaitu tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu.
Klasifikasi tujuan menurut Langeveld di Indonesia pernah diperkenalkan adanya tujuan umum, institusional, kurikuler, dan tujuan instruksional yang terdiri atas tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK). Tujuan institusional adalah tujuan yang menjadi tugas suetu pendidikan untuk mencapainya. Tujuan kurikuler adalah tujuan yang akan dicapai oleh mata pelajaran atau bidang studi tertentu. Dan tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai pada waktu guru mengajar suatu pokok bahasan tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar